Sekilas Tentang Pendidikan Karakter
Oleh : Drs.Halim Mansyur Siregar
Salah satu hal penting yang
dicanangkan oleh Bapak M. Nuh (Mendiknas-RI) setahun silam, bersamaan dengan
peringatan Hari Pendidikan Nasional kala itu adalah tentang perlunya Pendidikan
Karakter bagi para siswa.
Apa yang disampaikan oleh petinggi
Kementerian Pendidikan Nasional kita itu sesungguhnya bukanlah sesuatu yang
baru. Sebab sejatinya pendidikan memang merupakan proses membangun karakter
para peserta didik, yakni membentuk sikap dan perilaku-perilaku positif pada
diri mereka. Walau harus diakui, dalam prakteknya justru tidak sedikit para
guru yang lebih cenderung menerapkan ‘pengajaran’ daripada ‘pendidikan’. Lebih
mementingkan pencapaian target kurikulum ketimbang melakukan hal-hal yang
sifatnya benar-benar mendidik.
Lalu, sikap dan perilaku
bagaimanakah sebetulnya yang harus ditanamkan oleh kalangan pendidik tersebut
kepada para muridnya? Sayang, hal ini tidak dijelaskan secara terperinci. Baik
oleh Pak Menteri sendiri, apalagi kelompok-kelompok lain yang terkesan hanya
‘membeo’ namun sok piawai menuturkan kata-kata ‘Pendidikan Karakter’ tadi.
Menurut hemat penulis, karakter
(sikap dan perilaku) yang dimaksud, antara lain ialah:
1.Takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa
Sikap dan perilaku paling utama yang diharapkan terbentuk menjadi
karakter pada diri setiap peserta didik
tentunya adalah takwa kepada Tuhan Yang
Mahaesa. Sebab sikap dan perilaku ini
sekaligus menjadi landasan bagi pembentukan karakter-karakter positif lainnya.
Mengajak anak-anak didik menjalankan
ibadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing dan melarang mereka
melanggar ajaran agama dan kepercayaannya itu pada setiap waktu dan kesempatan
adalah sebuah langkah untuk membentuk karakter ketakwaan kepada Tuhan Yang Mahaesa. Tentu saja ini tak
akan berbuah apa-apa jika hanya sekadar lewat kata-kata. Tetapi para guru harus
menerapkannya melalui contoh keteladanan. Setiap guru harus pula menunjukkan dan melakukan hal itu di depan
para muridnya.
2. Berjiwa Pancasila
Sikap dan perilaku berjiwa Pancasila tak kalah urgennya untuk ditanamkan
menjadi karakter yang mesti dimiliki setiap peserta didik. Karakter berjiwa
Pancasila merupakan perisai yang akan melindungi keutuhan wilayah NKRI dari
rongrongan yang ingin memecah-belah persatuan dan kesatuan kita. Baik yang
datangnya dari luar maupun berasal dari dalam negeri sendiri.
Setiap siswa harus mempunyai karakter yang senantiasa saling menghormati
satu sama lain, meskipun mereka berbeda agama,
suku dan sebagainya. Baik terhadap teman, guru dan warga sekitar mereka
atau bahkan kepada siapa saja.
3. Berakhlak mulia
Karakter takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa dan berjiwa Pancasila tentunya
akan berkorelasi pula dengan akhlak-akhlak yang mulia, di antaranya yaitu:
a.
Jujur, dapat dipercaya dan senantiasa menepati janjinya
b.
Hormat dan berbakti kepada guru dan orangtua
c.
Tekun belajar dan giat berusaha
d.
Sabar dan pantang menyerah
e.
Disiplin dan menghargai waktu
f.
Saling menghormati sesama teman
g.
Rendah hati dan selalu bersahaja
h.
Dermawan dan gemar memberikan pertolongan
i.
Dan lain sebagainya.
Itulah barangkali sekilas gambaran tentang karakter-karakter yang
dimaksudkan oleh Bapak Mendiknas-RI selaku penanggungjawab tertinggi kualitas
pendidikan di negeri ini. Apa dan bagaimana cara membentuk sikap dan perilaku para peserta didik yang demikian,
tentu ibu dan bapak gurulah yang lebih tahu dan mengerti situasi dan kondisi di
lapangan.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar