Jumat, 29 Maret 2013


Sekilas Tentang Pendidikan Karakter
Oleh : Drs.Halim Mansyur Siregar

 Salah satu hal penting yang dicanangkan oleh Bapak M. Nuh (Mendiknas-RI) setahun silam, bersamaan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional kala itu adalah tentang perlunya Pendidikan Karakter bagi para siswa.      
            Apa yang disampaikan oleh petinggi Kementerian Pendidikan Nasional kita itu sesungguhnya bukanlah sesuatu yang baru. Sebab sejatinya pendidikan memang merupakan proses membangun karakter para peserta didik, yakni membentuk sikap dan perilaku-perilaku positif pada diri mereka. Walau harus diakui, dalam prakteknya justru tidak sedikit para guru yang lebih cenderung menerapkan ‘pengajaran’ daripada ‘pendidikan’. Lebih mementingkan pencapaian target kurikulum ketimbang melakukan hal-hal yang sifatnya benar-benar mendidik.
            Lalu, sikap dan perilaku bagaimanakah sebetulnya yang harus ditanamkan oleh kalangan pendidik tersebut kepada para muridnya? Sayang, hal ini tidak dijelaskan secara terperinci. Baik oleh Pak Menteri sendiri, apalagi kelompok-kelompok lain yang terkesan hanya ‘membeo’ namun sok piawai menuturkan kata-kata ‘Pendidikan Karakter’ tadi.
            Menurut hemat penulis, karakter (sikap dan perilaku) yang dimaksud, antara lain ialah:




1.Takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa
Sikap dan perilaku paling utama yang diharapkan terbentuk menjadi karakter pada diri setiap  peserta didik tentunya  adalah takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa. Sebab  sikap dan perilaku ini sekaligus menjadi landasan bagi pembentukan karakter-karakter positif lainnya.
Mengajak anak-anak didik menjalankan  ibadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing dan melarang mereka melanggar ajaran agama dan kepercayaannya itu pada setiap waktu dan kesempatan adalah sebuah langkah untuk membentuk karakter ketakwaan  kepada Tuhan Yang Mahaesa. Tentu saja ini tak akan berbuah apa-apa jika hanya sekadar lewat kata-kata. Tetapi para guru harus menerapkannya melalui contoh keteladanan. Setiap guru harus pula  menunjukkan dan melakukan hal itu di depan para muridnya.

2. Berjiwa Pancasila  
Sikap dan perilaku berjiwa Pancasila tak kalah urgennya untuk ditanamkan menjadi karakter yang mesti dimiliki setiap peserta didik. Karakter berjiwa Pancasila merupakan perisai yang akan melindungi keutuhan wilayah NKRI dari rongrongan yang ingin memecah-belah persatuan dan kesatuan kita. Baik yang datangnya dari luar maupun berasal dari dalam negeri sendiri.
Setiap siswa harus mempunyai karakter yang senantiasa saling menghormati satu sama lain, meskipun mereka berbeda agama,  suku dan sebagainya. Baik terhadap teman, guru dan warga sekitar mereka atau bahkan kepada siapa  saja.

3. Berakhlak mulia
Karakter takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa dan berjiwa Pancasila tentunya akan berkorelasi pula dengan akhlak-akhlak yang mulia, di antaranya yaitu:
a.       Jujur, dapat dipercaya dan  senantiasa menepati janjinya
b.      Hormat dan berbakti kepada guru dan orangtua
c.       Tekun belajar dan giat berusaha
d.      Sabar dan pantang menyerah
e.       Disiplin dan menghargai waktu
f.        Saling menghormati sesama teman
g.       Rendah hati dan selalu bersahaja
h.       Dermawan dan gemar memberikan pertolongan
i.         Dan lain sebagainya.
Itulah barangkali sekilas gambaran tentang karakter-karakter yang dimaksudkan oleh Bapak Mendiknas-RI selaku penanggungjawab tertinggi kualitas pendidikan di negeri ini. Apa dan bagaimana cara membentuk sikap dan  perilaku para peserta didik yang demikian, tentu ibu dan bapak gurulah yang lebih tahu dan mengerti situasi dan kondisi di lapangan.(*)

Penulis : Guru SMPN-2 Pegajahan, Serdang Bedagai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar